in ,

Desa Adat Ke’te Kesu, Tempat Liburan di Toraja yang Sarat Akan Budaya

Tempat Liburan di Kabupaten Toraja Utara

Tempat berkumpulnya para bangsawan

Selain tersohor akan produksi biji kopinya, Toraja juga memiliki ragam tempat liburan menarik. Kabupaten ini selalu menjadi destinasi wisata baik dari lokal maupun mancanegara. Salah satu yang sering ramai dikunjungi adalah Desa Adat Ke’te Kesu. Seperti apa tempatnya? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Baca juga : Keramaian Manusia di Festival Labuh Laut Pantai Popoh Tulungagung

Tempat Berkumpulnya Kaum Bangsawan

Ke’te Kesu [image source]
Ke’te Kesu berjarak sekitar 5 kilometer dari ibukota Kabupaten Toraja Utara, Rantepao. Desa ini memiliki deretan rumah adat yang bernama Tongkonan. Sebagian bangunan diperkirakan berumur sekitar 300 tahun. Dulunya, di sini merupakan tempat berkumpulnya kaum bangsawan. Selain itu, di sini juga merupakan pusat kegiatan dengan hadirnya lumbung padi di sekitar.

Tempat berkumpulnya para bangsawan [image source]

Semua Bangunan Menghadap ke Utara

Bangunannya menghadap ke utara [image source]
Bentuk Tongkonan memiliki beberapa keunikan, salah satunya adalah atap yang berbentuk seperti tanduk kerbau. Selain itu, semua bangunannya menghadap ke arah utara sebagai lambang dari asal muasal leluhur Tana Toraja. Harapannya saat ada warga meninggal, ia akan berkumpul kembali bersama para pendahulunya di sana.

Harapannya agar bisa kembali ke leluhur [image source]

Memiliki Hiasan Tanduk Kerbau

Hiasan tanduk kerbau [image source]
Keunikan selanjutnya adalah keberadaan tanduk kerbau sebagai hiasan Tongkonan. benda ini disusun secara vertikal di halaman depannya. Dalam tradisinya, jumlah ornamen tersebut menunjukkan status sosial pemilik. Tak hanya itu, di sekitar kawasan terdapat kerbau belang yang menjadi aktor utama dalam upacara adat. Harganya sangat mahal, loh.

Penanda status sosial pemilik [image source]

Kuburan Kuno Berumur Ratusan Tahun

Kuburan kuno berumur ratusan tahun [image source]
Berjalan sedikit, kamu akan menemukan kuburan kuno yang terletak 100 meter di belakang perkampungan. Di kawasan ini terdapat peti mati di berbagai tempat, seperti di dalam gua ataupun tergantung di atas tebing. Selain itu, Pengunjung juga bisa melihat tengkorak dan tulang berserakan di celahnya. Bikin merinding ya? Tapi pemandangannya juga sayang untuk dilewatkan.

Bikin merinding, ya! [image source]
Untuk masuk ke Desa Adat Ke’te Kesu, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp10.000 per orang. Tak mahal, bukan? Makanya, Ayo berlibur di Toraja! Next

ramadan

Tak Melulu Bogor dan Lembang, Ini Tempat Liburan Anti Macet Untuk Warga Ibukota

Kafe Kekinian di Medan

Rekomendasi Kafe Instagenic di Medan untuk Rayakan Natal