Membahas pesona keindahan Malang, memang tidak akan pernah habisnya. Terlebih tentang wisata alamnya. Di Kabupaten Malang, khususnya di Kecamatan Jabung, banyak sekali lokasi yang belum terekspos. Salah satunya Air Terjun Giwan dan Banyu Munyer.
Baca juga : Wisata di Kabupaten Labuhanbatu Utara Sumut, Mirip Negeri Dongeng
Akses jalan menuju ke dua air terjun tersebut memang agak sulit. Namun hal tersebut tak menyurutnya niat kontributor Travelingyuk, Rudiyanto, untuk menjelajah ke sana. Seperti apa serunya? Yuk, kita simak bersama.
Perjalanan menuju Air Terjun
Kali ini aku bersama teman-teman dan guide lokal mencoba menjelajah dua air terjun di Kecamatan Jabung, lebih tepatnya Desa Taji. Kedua destinasi ini tergolong tersembunyi karena memang tidak ada jalan setapak menuju ke sana. Kami membutuhkan bantuan dari local guide yang mengenal daerah situ
Perjalanan dimulai dengan memarkir kendaraan sepeda motor di pinggir jalan Desa Taji. Kami menuruni bukit melewati beberapa kebun singkong milik warga sekitar. Penjelajahan kali ini memang sangat seru dan mengasyikan. Meskipun jalannya licin karena sempat diguyur hujan, sama sekali tak mengurangi keindahan alam sekitar.
Mengandalkan tali tubing agar tak terpeleset, kami mencoba untuk menuruni bukit. Perjalanan kemudian kami lanjutkan dengan menyusuri sungai. Tidak jarang di antara kami banyak yang terjatuh karena batu-batuan sekitar sungai cukup licin
Meskipun begitu, kami tetap melanjutkan perjalanan dengan penuh semangat. Apalagi bersama teman-teman, malah kebanyakan bercanda sehingga lelahnya berjalan hampir tak terasa. Gemericik sungai seakan-akan menambah serunya perjalanan kami menjelajah alam. Namun kami tetap berhati-hati, karena alam harus dilindungi. Jangan sampai rusak oleh tangan – tangan jahil manusia.
Sampai di Air Terjun Giwan
Setelah menuruni bukit dan menyusuri sungai, akhirnya kami sampai di tempat tujuan pertama yaitu Air Terjun Giwan. Dinamakan demikian karena dulunya penemu lokasi ini bernama Bapak Giwan. Pihak Perhutani pun disebut-sebut menyetujui nama tersebut.
Air Terjun Giwan memang sangat indah. Gemericik sungai disertai sebaran deburan air kian menambah pesonanya. Sayangnya, air di sini terlihat kotor, mungkin karena musim hujan sehingga tercampur dengan air tanah. Meski demikian, kami tetap menyempatkan mandi. Sangat segar!
Air Terjun Banyu Munyer
Setelah beristirahat dan puas berfoto, perjalanan kami lanjutkan menuju Air Terjun Banyu Munyer (air berputar dalam Bahasa Jawa). Sama seperti sebelumnya, kami harus naik turun bukit dan menyusuri sungai.
Setelah berjalan sekitar 30 menit, kami akhirnya sampai di Air Terjun Banyu Munyer. Disebut demikian karena arus di air terjun ini mengalir deras dengan sedikit berbelok. Sebenarnya jika diperhatikan hanya sekedar deras saja, namun entah mengapa penduduk sekitar menyebutnya Banyu Munyer.
Sayangnya begitu kami tiba di lokasi kondisi air terjun sedikit kotor. Bisa jadi karena ranting dan pohon tumbang usai diterpa hujan. Hal tersebut juga mengakibatkan daerah sekitar mengalami banjir.
Karena kondisi cuaca tidak memungkinkan dan langit mulai mendung, perjalanan kami hentikan. Padahal sejatinya kami masih berniat menjelajah lebih lanjut untuk menemukan deretan air terjun cantik lainnya.
Itulah sedikit gambaran mengenai pesona keindahan Air Terjun Giwan dan Banyu Munyer. Bagaimana Teman Traveler, adakah yang berniat menjelajah ke air terjun tersembunyi di daerah Jabung tersebut? Next