Jalan-jalan ke Kota Malang jangan hanya berkunjung ke Kampung Warna Warni atau kampung tematik lain. Kalian juga harus tahu, kalau sebenarnya ada banyak bangunan bersejarah di sekitar Alun-alun Malang. Penasaran apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga : Climb Down a Dramatic Flight of Stairs in Diamond Beach Nusa Penida
1. Masjid Agung Jami’ Malang
Di sisi sebelah barat Alun-alun Malang, tepatnya di Jl. Merdeka Barat No. 3 terdapat bangunan Masjid Agung Jami’ Malang. Bangunan ini cukup memiliki nilai sejarah karena dibangun saat jaman kolonial Belanda.
Masjid ini dibangun di atas tanah negara dalam 2 tahap, yang pertama dibangun di tahun 1890, kemudian dilanjutkan tahun 1903. Arsitektur bangunan ini bernuansa Jawa dan Arab terlihat dari atap tajug dengan penyangga kayu yang banyak di dalamnya, sedangkan nuansa Arab ada pada bentuk kubah dan menara masjid.
2. GPIB Immanuel Malang
Berjalan ke sebelah utara dari lokasi Masjid Jami’ Malang, tepatnya di Jl. Merdeka Barat No. 9 ada sebuah gereja megah peninggalan jaman Belanda. Gereja yang dibangun tahun 1861 ini awalnya adalah tempat peribadatan umat protestan pada masa penjajahan Belanda, jamaatnya pun juga warga Belanda dan juga Eropa lainnya.
Tapi setelah Indonesia merdeka, gereja ini diserahkan pada Gereja Protestan Indonesia di bagian barat dan setelah itu jamaat yang datang menjadi bercampur dengan keturunan pribumi. Terlepas dari sejarahnya, gereja ini sangat indah untuk kita nikmati. Untuk menemukannya pun cukup mudah karena tepat berada di pojokan perempatan masuk ke Alun-Alun Kota Malang.
3. Sarinah
Masih di seputaran Alun-Alun Kota Malang, tepatnya di Jl. Jendral Basuki Rahmat No 2-A Kiduldalem, ada sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang melegenda yaitu Sarinah. Tahun 1820 sampai 1839 bangunan Sarinah ini adalah tempat rumah dinas Bupati Malang yang pertama Raden Tumenggung Notodiningrat. Tapi setelah itu sempat dikuasai Belanda dan dijadikan tempat berkumpulnya para kaum bangsawan belanda yang dinamai Societiet Concordia.
Kemudian pada tahun 1947 tepatnya tanggal 25 Februari sampai 5 Maret pernah dilaksanakan rapat besar KNIP yang akhirnya menjadi DPR-RI. Selain itu, di tahun yang sama tempat ini dibumi hanguskan untuk mengecoh Belanda. Sampai akhirnya di tahun 1970-an gedung ini dibangun dan dijadikan pusat perbelanjaan pertama di Kota Malang.
4. Gedung Bank Indonesia
Di Jl. Merdeka Utara No. 7 ada sebuah bangunan Bank Indonesia dengan bentuk gedung yang masih asli dari jaman kolonial Belanda. Sejak awal dibangun dan dioperasikan mulai tanggal 1 Desember 1916, bangunan ini sudah difungsikan sebagai Bank.
Pada masa kolonial Belanda namanya adalah De Javasche Bank, kemudian pada sekitar tahun 1942 di tangan Jepang berubah nama menjadi Nanpo Kaihatsu Bank. Barulah saat Indonesia benar-benar merdeka berubah menjadi Bank Indonesia.
5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Masih di seputaran Alun- Alun Kota Malang, tepatnya di Jl. Merdeka Selatan No. 1-2 ada sebuah gedung dengan model atap khas bangunan Malangan dengan perpaduan nuansa Belanda. Dulunya bangunan ini digunakan untuk sebuah kantor kas negara saat jaman kolonial Belanda, kemudian jatuh ke tangan Indonesia dan masih dalam fungsi yang sama. Karena bentuk bangunan dan sejarahnya, bangunan ini diusulkan menjadi salah satu bangunan cagar budaya.
6. Kontor Pos Besar Malang
Kalau kita ke Alun-Alun Malang dan melihat ke arah selatan di Jl. Merdeka Selatan No. 5, akan kita jumpai gedung Kontor Pos Besar Malang yang sangat megah. Bangunan ini dulunya adalah sebuah kantor asisten residensi pada jaman kolonial. Setelah perang kemerdekaan difungsikan menjadi sebuah kantor pos yang hingga saat ini fungsinya masih sama.
7. Hotel Pelangi
Bergeser sedikit ke sebelah barat Kantor Pos Besar Malang ada sebuah hotel dengan nuansa bangunan kolonial bernama Hotel Pelangi. Tahun 1916, hotel ini pertama kali berdiri dengan nama Palace Hotel, kemudian saat pendudukan Jepang tahun 1920 berubah nama menjadi Hotel Asoma.
Setelah itu sempat kembali lagi ke tangan Belanda dan kemudian barulah pada masa kemerdekaan sekitar tahun 1953, berubah nama menjadi Hotel Pelangi sampai saat ini.
8. Bank Mandiri KCP Merdeka Malang
Kemudian, di samping Masjid Agung Jami’ Malang ada Bank Mandiri yang juga menjadi bangunan bersejerah. Saat pertama kali dibangun, gedung ini bernama Netherlandsch-Indisch Handelsbank dan sempat berganti nama menjadi De Nationale Handelsbank. Lalu, setelah jatuh ke pemerintah Indonesia, nama Bank ini berubah-ubah sampai akhirnya tahun 1999 berubah menjadi Bank Mandiri.
9. Toko Oen
Sedikit beranjak ke utara dari bundaran Jalan Merdeka, ada Toko Oen yang sangat populer. Toko Oen sendiri terkenal menjual roti dan juga eskrim yang legendaris dari jaman kolonial. Masih mempertahankan bentuk bangunan dan interior klasik, Toko Oen Malang ini berdiri tahun 1930 dan berjaya sampai sekarang.
10. Gereja Kayutangan
Terakhir, ada bangunan bersejarah sekitar alun-alun lain bernama Gereja Kayutangan. Tepatnya di Jl. Jendral Basuki Rahmat No. 16 ada sebuah gereja katolik tertua di Kota Malang. Gereja ini didirikan tahun 1905. Sebelum adanya gereja ini umat katolik Kota Malang sempat memanfaatkan pendopo Kabupaten Malang untuk tempat ibadah mereka.
Nah, itu dia bangunan bersejarah di sekitar Alun-Alun Kota Malang. Sebenarnya masih banyak gedung menarik lainnya yang belum disebut. Namun, sementara bangunan-bangunan ini dulu yang disebutkan. Jadi, apakah kalian siap untuk menjelajahinya? Next