Bandung merupakan salah satu kota wisata di Indonesia yang tak pernah sepi wisatawan. Selain alamnya, kuliner Sunda yang melekat pada Kota Kembang ini juga menjadi daya tariknya. Tak hanya itu, ternyata ada juga makanan asli Tionghoa yang begitu legendaris, bahkan ada sebelum Indonesia merdeka, yakni Cakue dan Bapiah Osin. Penasaran seperti apa rasanya? Yuk baca terus.
Baca juga : Transit Cafe Bandung, Cozy ala Halaman Rumah
Kuliner Legendaris Sejak 1920
Legendaris, itulah satu kata yang pantas disematkan kepada Cakue dan Bapiah Osin di Bandung ini. Bagaimana tidak, keberadaanya tempat makan yang dulunya bernama Lie Tjay Tat ini bahkan sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Tepatnya pada tahun 1920, dengan demikian jika dihitung-hitung sudah ada hampir satu abad lamanya. Dengan persaingan bisnis kuliner yang keras, makanan di sini tetap mendapat tempat di hati penggemarnya.
Tekstur dan Ukuran yang Membedakan
Tekstur dari cakuenya sendiri yang begitu lembut. Ditambah lagi dengan ukurannya yang tidak biasa, sekitar 15 cm setara dengan lengan orang dewasa. Selain itu, tak sedikit pelanggan yang datang mencelupkan cakue ukuran jumbo ini dengan menu bubur kacang atau yang disebut dengan bubur Hokkian. Perpaduan cita rasa manis dan asin dalam satu gigitan. Cocok nih untuk menu sarapan.
Meski sajian utamanya adalah cakue dan bapiah, namun menu lain yang ditawarkan di sini juga beragam. Ada kompia isi, kue tambang. Tersedia pula menu berat yang bisa dicoba kenikmatannya yakni bubur ayam, bubur kacang kue cisongko, dan pangsit kuah.
Alamat dari Cakue dan Bapiah Osing
Buat Teman Traveler yang begitu penasaran mencicipi cakue di sini, bisa langsung bertandang ke Jl. Babatan No. 64A. Buka mulai dari jam 05:00 sampai pukul 11:00 WIB. Karena bukanya dalam waktu yang cukup singkat, tempat makan di Bandung satu ini hampir tidak pernah sepi dari pengunjung. Tak jarang orang-orang yang datang membawa pulang sebagai buah tangan. Tidak mahal, cakue di sini dibandrol Rp5.000, sedang bubur Hokkian Rp20.000.
Menikmati kuliner Bandung legendaris di suatu tempat seakan membawa masa lampau, ya Teman Traveler. Saksi bisu perkembangan zaman yang bisa dirasakan dalam setiap suapannya. Yuk jangan lupa coba jika jalan-jalan ke Bandung. Ada yang sudah pernah mencicipi kuliner ini? Next