in ,

Jelajah Dark Tourism di Indonesia, Berwisata Sekaligus Mengenang Bencana yang Pernah Terjadi

Walaupun Berhubungan dengan Kematian dan Tragedi, Dark Tourism Tidak Melulu Menampilkan Hal Menyeramkan

Dark Tourism di Indonesia
Dark Tourism di Indonesia

Dark tourism adalah berwisata ke tempat-tempat yang berhubungan dengan kematian, perang, maupun bencana. Objek wisatanya bisa tempat kejadian berlangsung maupun museum. Bertujuan untuk mengenang kejadian dan korban, serta agar hal serupa tidak terjadi kembali jikalau memungkinkan. Masih bingung? Tenang saja, Teman Traveler bisa berkunjung ke sejumlah spot Dark Tourism di Indonesia. Di mana saja? Ini dia daftarnya.

Baca juga : Ini Sudut Indah Malang yang Selalu jadi Favorit Wisman

PLTD Apung 1

PLTD Apung via Instagram @teguhbudiono
PLTD Apung 1 via Instagram @teguhbudiono

Dark tourism di Indonesia ini untuk mengenang bencana tsunami Aceh pada 2004 lalu. Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung 1 dengan berat sekitar 2.600 ton ini terseret ombak tsunami sampai 5 kilometer. Bangkai kapal PLTD Apung 1 dengan panjang kira-kira 63 meter kini berada di Gampong Punge Blang Cut, kota Banda Aceh. Padahal sebelum bencana terjadi berada di Pantai Ulee Lheue. Teman Traveler pun akan menemukan taman edukasi di area ini berisi informasi dan foto mengenai tsunami Aceh 2004.

Kapal Apung Lampulo

Kapal Apung Lampulo via Instagram @hari_pranata
Kapal Apung Lampulo via Instagram @hari_pranata

Satu lagi, kapal terseret hingga 3 kilometer oleh dahsyatnya gelombang tsunami Aceh 2004. Kali ini kapal kayu milik nelayan sepanjang sekitar 18 meter, ‘tersangkut’ di atas sebuah rumah kawasan Gampong Lampulo, kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Desa ini salah satu yang terkena dampak paling parah. Pemilik rumah tersebut merupakan salah satu penyintas tsunami Aceh. Pengunjung pun banyak yang datang silih berganti, mengenang bagaimana menakutkannya musibah ini.

Museum Mini Sisa Hartaku

Museum Mini Sisa Hartaku via Instagram @adilafitri
Museum Mini Sisa Hartaku via Instagram @adilafitri

Museum Mini Sisa Hartaku merupakan gambaran bagaimana lava letusan Gunung Merapi menyapu kawasan yang berada di Kepuharjo, Cangkringan, kabupaten Sleman, Jogja ini. Dark ourism di Indonesia ini merupakan rumah dari salah seorang penyintas erupsi Gunung Merapi 2010, berisi sisa-sisa barang yang telah rusak kemudian ditata kembali. Dibuat sebagai cara mengingat bagaimana luar biasanya peristiwa ini.

Dark Tourism Indonesia
Dark Tourism Indonesia (c) Travelingyuk/Asnan Affandi

Teman Traveler akan menjumpai rangka kendaraan, peralatan yang sebagian telah meleleh, kerangka hewan ternak, foto-foto ketika bencana terjadi, dan lainnya. Pengunjung akan dapat merasakan betapa mengerikannya erupsi gunung ini, serta perjuangan para korban menyelamatkan diri yang meninggal sekitar 340 orang.

Bunker Kaliadem

Bunker Kaliadem via Instagram @merapijeep_86mjtc
Bunker Kaliadem via Instagram @merapijeep_86mjtc

Dark tourism di Indonesia selanjutnya adalah Bunker Kaliadem. Merupakan tempat berlindung dari lava Gunung Merapi. Bunker yang telah ada semenjak zaman Belanda ini kurang berfungsi karena ketika digunakan oleh relawan, mereka pun meninggal terkena awan panas di dalamnya.

Teman Traveler yang mau melihat jejak keagungan letusan Gunung Merapi, langsung saja meluncur ke dusun Kaliadem, desa Kepuharjo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman. Tempat ini terbuat dari baja dengan tebal kira-kira 15 sentimeter, serta sisa material Merapi di dalam ruangan, bahkan batu dan pasir vulkanis memenuhi bagian atas bunker.

Museum Lubang Buaya

Sumur Lubang Buaya via Instagram @naila_aunika
Sumur Lubang Buaya via Instagram @naila_aunika

Museum Lubang Buaya berada di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan pada pemberontakan G30S/PKI. Menjadi salah satu destinasi dark tourism di Indonesia yang biasa dikunjungi oleh anak-anak sekolah, terutama untuk belajar sejarah.

Museum yang dikenal juga dengan sebutan Pancasila Sakti ini menampilkan diorama penyiksaan PKI terhadap rakyat Indonesia. Ada juga rumah kuno tempat para pemberontak berkumpul, sumur yang dipakai untuk membuang mayat 7 jenderal Indonesia, dan lainnya. Teman Traveler bisa melihat betapa kecilnya sumur yang digunakan untuk 7 orang. Betapa mengerikannya kejadian tersebut.

Lumpur Lapindo

Tanggul Lumpur Lapindo via Instagram @banggasidoarjo
Tanggul Lumpur Lapindo via Instagram @banggasidoarjo

Pada tahun 2006 lalu, semburan lumpur muncul di kabupaten Sidoarjo yang diakibatkan oleh pengeboran minyak Lapindo. Lumpur tersebut menggenangi hingga 16 desa. Bisa dibayangkan betapa menyedihkannya. Teman Traveler bisa mampir dan melihat display karya seniman lokal. Terlihat patung-patung terpampang di atas lumpur kering dan retak, menggambarkan korban bencana Lumpur Lapindo yang kehilangan rumah dan segalanya.

Museum Tsunami Aceh

Sumur Doa di Museum Tsunami Aceh via Instagram @riza.fitri
Sumur Doa di Museum Tsunami Aceh via Instagram @riza.fitri

Masih demi mengenang musibah yang terjadi di Serambi Mekkah 14 tahun lalu, Teman Traveler bisa datang ke Museum Tsunami Aceh yang bangunannya dirancang oleh Ridwan Kamil. Bangunan ini menampilkan beragam diorama dan foto lokasi-lokasi di Aceh yang terkena dampak tsunami. Ada pula sumur doa di mana dindingnya ditulis nama-nama korban tsunami Aceh 2004. Diketahui korban meninggal sekitar 170 ribu orang. Teman Traveler bisa langsung menuju ke Jalan Iskandar Muda, Banda Aceh. Masuk ke museum ini tidak dipungut biaya, alias gratis.

Dark tourism memang diasosiasikan dengan kematian dan tragedi. Namun tujuan utamanya adalah mengetahui sejarah dari kejadian tersebut. Adakah wisata serupa di daerah Teman Traveler? Next

ramadan
Akomodasi murah di Pontianak

Memilih Tempat Menginap Murah di Pontianak, Kisaran 200 Ribu Bisa Bermalam di Kota Khatulistiwa

Pilihan Wisata Bogor untuk Anak

15 Pilihan Wisata Bogor untuk Anak, Tawarkan Keceriaan Sekaligus Petualangan