Menghabiskan libur akhir tahun tapi ingin mencari suasana dan destinasi baru selain pantai, berkunjung ke Desa Celuk Gianyar bisa jadi pilihannya. Sentra pengrajin perak yang berusia ratusan tahun tersebut, siap memberi para wisatawan sajian atau kesan dan pengalaman baru saat liburan di Pulau Dewata. Teman Traveler juga ingin sesuatu yang baru selain pantai saat libur tahun baru di sini, maka berkunjunglah ke desa ini! Namun sebelumnya, simak lebih dulu artikel berikut ini!
Baca juga : Kura-Kura Ocean Park, Ikon Pariwisata Jepara yang Keren
1. Desa Pengrajin Perak Sudah Ada Sejak Satu Abad Lalu
Indonesia memiliki beberapa sentra pengrajin perak yang sudah ada sejak lebih dari satu abad lalu. Selain di Kota Gede Jogja, Desa Celuk Gianyar juga takkalah sepuhnya. Dilansir dari Detik, menurut salah seorang tokoh Desa Celuk, Nyoman Rupadana, kerajinan perak yang ada di wilayahnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Yaitu sekitar tahun 1915. Dulu perak dipakai sebagai persembahan ke kerajaan. Keindahan dari hasil kerajinan perak di sini, mulai dkenali sejak 1976.
2. Zaman Dahulu Menggunakan Koin-koin Penjajahan
Wilayah ini tidak memiliki tambang perak. Meski begitu, sejak dulu masyarakatnya terkenal sebagai pengrajin perak dan emas. Dulu, bahan baku yang dipakai untuk membuat kerajinan perak dan emas adalah koin-koin dari zaman penjajahan. Dengan kreativitas dan kegigihan, kegiatan ini berlangsung hingga kini. Masyarakat Desa Celuk masih aktif sebagai pengrajin perak.
3. Bisa Melihat Pengerjaan Perak Langsung
Berjarak sekitar satu jam dari Bandara Ngurah Rai, setibanya di sini Teman Traveler akan mudah menemukan toko-toko yang menjual berbagai kerajinan perak dan emas. Sebagian bahkan membuka workshop kerajinan perak dan membiarkan pengunjung untuk masuk dan melihat proses pembuatan perhiasan perak. Pengalaman baru ini tentu akan memberikan cerita yang berkesan untuk libur akhir tahun Teman Traveler ya.
4. Dikerjakan dengan Teknologi Tradisional dan Modern
Produk kerajinan perak yang dihasilkan oleh warga Desa Celuk Gianyar Bali dibuat dengan metode tradisional dan modern. Alat-alat pembuatan perhiasan perak bersifat tradisional, akan mudah dijumpai. Pun dengan berbagai alat canggih yang lebih modern. Nantinya Teman Traveler bisa ikut menyaksikan proses pembuatan dan cara alat tersebut digunakan.
Untuk berkunjung ke Desa Celuk Gianyar, Teman Traveler hanya perlu berkendara selama kurang lebih 49 menit melalui Jln By Pass Ngurah Rai. Bagaimana? Tertarik dan penasaran dengan kerajinan perak khas Bali ? Masukkan desa ini ke dalam daftar kunjungan Teman Traveler saat libur tahun baru di Bali ya! Next