Beberapa waktu lalu Sandiaga Uno Menparekraf memperlihatkan etika penumpang yang benar saat membawa tas punggung di pesawat terbang. Berikut etika membawa tas ransel di pesawat ala Garuda Indonesia. Simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga : Turis Mancanegara yang Masuk Bali Akan Dikenakan Tarif Retribusi Rp 150.000
Jinjing Tas Ransel Saat Boarding
Dikutip dari Kompas.com etika pertama adalah menjinjing tas ransel di bagian depan mulai dari boarding gate, jembatan area boarding ke dalam pesawat dan turun dari pesawat. Alternatifnya bisa dengan menaruh tas di atas koper kabin jika membawanya.
Dalam video yang diunggah Menparekraf Sandiaga Uno, dikatakan bahwa menjinjing tas ransel adalah cara nyaman bagi penumpang ketika boarding. Dengan menjinjing tas punggung ini tidak membahayakan orang lain karena bisa saja tidak sengaja memukul penumpang lain di belakang ketika hendak memakai tas ransel. Jika tas dipakai saat di kabin pesawat juga bisa mengarah tak sengaja memukul wajah penumpang lain yang sedang duduk.
Etika Menghargai Orang Lain
Selanjutnya menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa membawa tas ransel dengan dijinjing bukanlah peraturan yang harus dipatuhi melainkan sudah menjadi etika untuk menghargai orang lain. Selain itu memberikan rasa nyaman antara sesama penumpang pesawat.
Perhatikan Juga Berat Tas
Kemudian perhatikan juga berat tas ransel yang Teman Traveler bawa, sebab setiap maskapai penerbangan memiliki aturan terkait berat dan ukuran maksimal. Seperti Garuda Indonesia mengizinkan penumpang membawa barang berdimensi tidak lebih dari 56 cm x 36 cm x 23 cm dan berat tidak lebih dari 7 kg.
Demikian penjelasan etika membawa tas ransel di pesawat ala Garuda Indonesia yang bisa Teman Traveler terapkan ketika akan terbang dengan maskapai penerbangan. Jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan. Next