Jenis kereta penumpang di Indonesia ternyata ada kurang lebih 5 jenis. Perbedaan mencolok di antara moda transportasi tersebut di antaranya jalur perlintasan, jumlah penumpang, maupun jarak perjalanan. Mau tahu apa saja? Simak ulasan berikut.
Baca juga : Nyeleneh, Ada Kue Tart dari Nasi Bertopping Ayam Geprek
Kereta Api
Kereta api tentunya sudah tidak asing di telinga Teman Traveler. Cukup sering dipilih sebagai moda transportasi traveling, apalagi kalau ingin menikmati perjalanan. Kereta api dikendalikan oleh masinis yang bertugas di kabin paling depan.
Jenis kereta penumpang di Indonesia ini dikendalikan oleh lokomotif diesel. Umumnya menggunakan bahan bakar solar. Jalur perlintasannya hampir semuanya berada di atas tanah. Ada kereta api yang punya gerbong sekitar 10, dengan kapasitas penumpang kira-kira 800 orang. Salah satunya adalah kereta ekonomi rute Pasar Senen-Kutoarjo.
Moda Rakyat Terpadu (MRT)
Moda rakyat terpadu atau dalam Bahasa Inggris adalah mass rapid transit, baru saja resmi beroperasi secara komersial di Jakarta. MRT adalah jenis kereta penumpang di Indonesia yang digerakkan oleh aliran listrik dari bagian atas gerbong. Transportasi ini punya rangkaian sekitar 6 kereta.
MRT yang masih tersedia di Jakarta, mampu menampung kurang lebih 1.950an penumpang sekali jalan. Transportasi ini tidak dikendalikan oleh masinis, namun tersedia kabin khusus untuk jaga-jaga.
Perlintasan MRT Jakarta dibangun di bawah tanah dan jalur layang. Tidak bersinggungan dengan jalan raya, sehingga rangkaian kereta dapat beroperasi sesering mungkin. Teman Traveler di Jakarta tentunya sudah bisa jalan-jalan naik MRT. Cukup dengan modal mulai dari Rp3 ribuan, tergantung jarak tempuh.
Kereta Rel Listrik (KRL)
Serupa dengan MRT, kereta rel listrik (KRL) juga digadang-gadang sebagai transportasi urban yang efektif. Jumlah rangkaian keretanya kurang lebih 8 sampai 10. Jalur perlintasan moda transportasi yang disebut KRL Commuter Line ini berada di atas tanah dan layang. Kereta listrik ini masih dikendalikan oleh masinis.
KRL Commuter Line modern beroperasi di kawasan Jabodetabek semenjak sekitar tahun 2011. Sekali jalan, mampu menampung kurang lebih 2 ribuan penumpang.
Lintas Rel Terpadu (LRT)
Jenis kereta penumpang di Indonesia selanjutnya adalah lintas rel terpadu (LRT) atau light rail transit. Moda transportasi ini punya rangkaian kurang lebih 2 sampai 4 kereta. Kapasitas jumlah penumpangnya lebih sedikit daripada MRT maupun KRL. Mampu menampung sekitar 600 orang. Kerennya, jalur perlintasannya berada di jembatan layang.
LRT Jakarta sudah memenuhi persyaratan untuk beroperasi, dengan rute Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Tarif tiketnya kurang lebih Rp5 ribuan.
Kereta Cepat
Jenis kereta penumpang di Indonesia satu ini masih dalam tahap pembangunan. Trek jalur kereta diperkirakan selesai tahun ini, mulai dari fondasi, dudukan rel, sampai terowongan. Kereta cepat direncakan akan dirilis pada sekitar tahun 2021, dengan rute Jakarta-Bandung.
Itulah setidaknya 5 jenis kereta penumpang di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh Teman Traveler. Semoga proyek transportasi urban bisa segera hadir di kota lain, ya. Next