Traveling di era digital memang menawarkan banyak kemudahan. Namun, tahukah Teman Traveler jika di balik kemudahan itu juga ada bahaya mengintai? Penggunaan ponsel pintar dan internet yang masif, sering kali dimanfaatkan penjahat siber untuk mencuri data penting di dalamnya. Berikut penjelasan kejahatan siber dan tips untuk menghindari hal tersebut saat traveling.
Baca juga : Biar Nggak Mainstream, Kalau Ke Bali Wajib Mampir Ke Sini!
Kejahatan Siber Juice Jacking
Saat bepergian dan kehabisan daya ponsel, keberadaan port USB di tempat umum memang menjadi kelegaan tersendiri bagi pelancong. Namun, tahukah Teman Traveler jika keputusan mengisi daya dengan kabel USB ini bisa berpotensi pencurian data rahasia? Kejahatan ini disebut dengan “juice jacking”, yaitu peretasan data ponsel melalui pengisi daya USB yang sudah dimodifikasi khusus untuk mentransfer data secara jahat.
Ketika Teman Traveler menghubungkan ponsel pintar dengan port USB tersebut, peretas bisa mengakses informasi penting, seperti kata sandi maupun akun perbankan dalam sekejap. Bahkan terkadang juga menyisipkan malware berbahaya pada perangkat. Sehingga peretas bisa melacak keberadaan maupun mengetahui segala aktivitas Teman Traveler di depan layar ponsel. Wah, berbahaya ya!
Tips Menghindari Juice Jacking
Jika keadaan mendesak untuk melakukan pengisian daya di tempat umum, berikut adalah tips yang bisa Teman Traveler lakukan untuk menghindari juice jacking:
- Meskipun menggiurkan, usahakan jangan mengisi daya menggunakan colokan USB publik, seperti di stasiun, bandara, maupun kamar hotel
- Sebaiknya membawa pengisi daya portable atau power bank pribadi dan memastikan masih bisa digunakan
- Melakukan pengisian daya menggunakan terminal listrik reguler karena stopkontak listrik dengan dua atau tiga cabang ini tidak memungkinkan untuk mentransfer data
- Membawa adaptor charger ponsel sesuai dengan jenis adaptor yang berlaku di negara destinasi
- Membawa kabel USB khusus “no data transfer” yang biasa disebut “USB condom” atau “syncstop”, yaitu USB yang hanya bisa digunakan untuk mengisi daya tanpa mentransfer data.
Pencurian Data Rahasia Melalui Wifi atau Bluetooth
Di era digital, traveling dan internet merupakan paket komplit perjalanan menyenangkan. Belum lagi penawaran free wifi yang bisa ditemui hampir di semua area publik tempat singgah para wisatawan, tentu akan sangat memanjakan, bukan?
Teman Traveler bisa lebih mudah melakukan pembelian tiket, booking hotel, maupun mencari transportasi dengan fasilitas tersebut. Namun, perlu berhati-hati untuk terkoneksi jaringan publik ini. Karena juga berpotensi pencurian data pribadi maupun serangan virus, seperti kejahatan juice jacking di atas.
Tips Supaya Tak Jadi Target Kejahatan Siber
Penawaran fasilitas publik memang sulit untuk tidak dimanfaatkan, terlebih saat berada dalam sebuah perjalanan. Nah, jika Teman Traveler merasa harus menggunakan fasilitas umum ini, berikut tips yang bisa dilakukan untuk menghindari pencurian data melalui wifi:
- Jangan mengatur koneksi wifi otomatis, gunakan pengaturan manual supaya bisa memilih jaringan wifi yang legal dan aman
- Nonaktifkan media berbagai, seperti bluetooth, saat terkoneksi wifi
- Memasang VPN (Virtual Private Network) dengan anti virus pada ponsel dan memastikan perusahaan penyedia yang kredibel
- Usahakan Teman Traveler tidak mengakses data penting, seperti password dan akun perbankan saat menggunakan wifi publik
Penggunaan VPN Gratis
Tahukah Teman Traveler, jika di beberapa negara seperti Tiongkok, memberlakukan pembatasan akses ke beberapa situs web, seperti google dan facebook? Oleh karena itu, dibutuhkan pemasangan VPN untuk tetap bisa mengaksesnya. VPN merupakan terowongan pelindung bagi pengguna internet sehingga tidak mudah terdeteksi oleh peretas data. Namun, keberadaanya juga kerap kali dimanfaatkan siber untuk melakukan kejahatan.
Banyak penyedia VPN gratis yang tidak bertanggung jawab dan mencuri data penggunannya. Sebelum memilih VPN, pastikan Teman Traveler mempelajari vendor penyedia layanan dengan baik. Apakah kredibel atau justru tidak jelas. Jangan lupa juga membaca review layanan dengan teliti dan cermat.
Nah, itulah beberapa jenis kejahatan siber yang sering kali menjadi “momok” bagi pelancong. Selain bersenang-senang, Teman Traveler harus tetap berhati-hati ya memanfaatkan digital untuk perjalanan. Ikuti juga tips menghindari kejahatan siber saat traveling di atas. Next