in , ,

Menelusuri Keping-Keping Sejarah di Kota Lama Semarang

Menelusuri sudut klasik Kota Lumpia

Sejak dulu, Semarang merupakan kota yang sangat ramai. Lokasinya yang berada di tepi laut menjadikannya pelabuhan tersohor yang dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai tempat di dunia. Karena itulah, Belanda membangun sebuah wilayah pemerintahan strategis di tempat yang kini kita kenal sebagai Kota Lama Semarang.

Baca juga : Deretan Wisata Hijau dan Segar di Jawa Timur, Bikin Ngabuburit Makin Seru dan Terhibur

Sejarah Kota Lama Semarang

kota_lama_semarang_Gc3.jpg
Stasiun Semarang Tawang (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Semarang selalu menjadi pintu masuk dan keluar para pedagang dari berbagai belahan dunia. Maka dari itu, berdirilah berbagai kampung di Semarang sesuai dengan etnis para pedagang tersebut. Ketika Mataram Islam sedang bertempur dengan Trunojoyo, Belanda turut membantu memenangkan pertempuran tersebut. Sebagai imbalannya, Semarang jatuh ke tangan Belanda.

kota_lama_semarang_6_VXx.jpg
Gereja Blenduk Ikon Kota Lama Semarang (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Belanda kemudian mengambil alih wilayah pesisir pelabuhan yang berdekatan dengan wilayah Tawang. Bangunan pertama yang mereka bangun adalah sebuah gereja dengan menggunakan gaya Neo-Klasik, bernama Nederlandsch Indische Kerk yang sekarang bernama GPIB Immanuel atau Gereja Blenduk. Bangunan inilah yang menjadi pusat pengembangan wilayah di Kota Lama saat itu.

Gedung-Gedung Tua dan Laboratorium para Arsitek di Kota Lama Semarang

kota_lama_semarang_9_8U2.jpg, Kota Lama Semarang
Gedung Soesmans (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Setelah tempat peribadatan dibangun, Belanda kemudian mulai membangun gedung perkantoran satu demi satu, tetap dengan menjadikan Gereja Blenduk sebagai pusatnya. Titik nol kilometer dipancangkan. Lokasinya berada tidak jauh dari kantor pos sebagai pengukur jarak.

Mengingat letaknya yang berdekatan dengan laut seperti kondisi di Amsterdam, Belanda mendirikan kanal-kanal untuk mengalirkan air. Hal ini sengaja dibuat supaya menghindari terjadinya banjir, terlebih kalau air laut sedang pasang. Inilah yang membuat Semarang juga disebut sebagai ‘The Little Netherland‘.

kota_lama_semarang_4_fJd.jpg, Kota Lama Semarang
Gedung Marba (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Gedung-gedung perkantoran dibangun secara masif untuk mendukung pemerintahan. Tak lupa, untuk memperlancar transportasi menuju berbagai kota, Belanda juga membangun stasiun pertama, Stasiun Samarang, yang kemudian dilanjutkan dengan Stasiun Semarang Tawang.

kota_lama_semarang_5_kdp.jpg
Gedung Spiegel, Dulu Toko Bangunan, Sekarang Cafe Artistik (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Kini setelah Stasiun Samarang sudah tidak lagi aktif, dan semua kegiatan operasionalnya dipindahkan ke Stasiun Semarang Tawang. Banyaknya bangunan-bangunan tua dengan gaya arsitektur klasik serta penataan kota, termasuk juga keberadaan kanal-kanal, menjadikan Kota Lama Semarang sebagai laboratorium penelitian bagi para arsitek dan perancang tata kota.

Kota Lama Semarang Sempat Ditinggal dan Terabaikan

kota_lama_semarang_7_Vix.jpg, Kota Lama Semarang
Dinding gedung di Kota Lama yang bisa jadi background foto (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Meski sarat sejarah, rupanya nasib tak selalu baik bagi Kota Lama Semarang. Pada awal-awal masa kemerdekaan Indonesia, wilayah Kota Lama yang mayoritas warga negara Belanda kemudian ditinggalkan oleh penduduknya. Kota Lama kemudian dibiarkan kosong, gedung-gedung terbengkalai tanpa penghuni hingga bertahun-tahun.

Bangunan gedung mulai keropos, melemah dan tertutupi tanaman-tanaman merambat, sehingga mengurangi keindahannya. Tak sedikit pula atap-atap gedung sudah berlubang karena tak terawat dan tidak kuat diterpa panas dan hujan.

kota_lama_semarang_10_iOS.jpg, Kota Lama Semarang
Sudut instagramable di Kota Lama (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Kota Lama yang gelap dan kumuh dimanfaatkan sebagai tempat-tempat berjudi, salah satunya judi sabung ayam. Lebih parah lagi, di kala malam tiba, Kota Lama yang sepi menjelma sebagai tempat prostitusi. Banyak wanita-wanita tuna susila yang mangkal dan tentu saja minuman-minuman keras diperjual belikan. Kota Lama sempat mengalami masa yang begitu menyuramkan hingga wisatawan pun takut untuk datang.

Idola Pemburu Konten Instagram

kota_lama_semarang_8_qC9.jpg, Kota Lama Semarang
Depo Arsip Suara Merdeka (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Kini, perlahan, Pemerintah Kota Semarang sedikit demi sedikit mulai membenahi Kota Lama. Bangunan-bangunan tua direvitalisasi. Beberapa sudah digunakan sebagai kantor-kantor baik perusahaan negara maupun perusahaan swasta. Sebagian yang lain digunakan untuk kepentingan komersil seperti cafe. Jalan-jalan yang berlubang di sana-sini dirombak, diganti dengan menggunakan blok dan bukan aspal. Bangunan-bangunan tua itu kembali menjadi cantik.

Setelah proses revitalisasi berjalan, Kota Lama menjadi semakin cantik. Tak sedikit pula gadis-gadis cantik berfoto dengan menggunakan latar Kota Lama Semarang untuk menghias feed Instagram mereka. Kota Lama pun semakin cantik. Jadi tunggu apalagi, yuk kunjungi destinasi sejarah keren di Semarang ini! Next

ramadan

Rainbow Garden, Hamparan Bunga Indah yang Sangat Manjakan Mata

5 Kereta Tercepat di Dunia, Kamu Pernah Naik yang Mana?