Siapa yang belum pernah mencoba kopi? Minuman satu ini sudah menjadi salah satu komoditas yang menyebar di seluruh dunia. Salah satu tempat yang ikut serta mengenalkan minuman nikmat ini ialah Kopi Florist di Pasar Bunga Tegalega, Bandung. Berikut ulasannya!
Baca juga : King Garden Bandungan Semarang, Wisata Baru Kota Lumpia yang Pas untuk Keluarga
1. Asal Muasal
Tempat ini didirikan oleh Pak Dadi dan Pak Yadi. Beliau bercerita bahwa pada mulanya, Kopi Florist adalah warung kopi biasa yang berada di tengah-tengah penjual pohon hias. Seiring berkembangnya waktu dan karena kecintaan pemilik warung pada minuman tersebut, akhirnya pada tahun 2008 diadakan edukasi macam-macam kopi terhadap masyarakat sekitar.
Tempat ini sendiri kemudian dikenal dengan nama Caffe Bean Sunda Hejo. Edukasi ini terus berlanjut dan berulang seiring mulai berubahnya paradigma masyarakat akan kopi. Jika dulu kopi identik dengan minuman orang tua (laki-laki dewasa), saat ini mindset tersebut berubah. Kopi sudah menjadi tren tersendiri di kalangan apa pun, baik muda ataupun dewasa, laki-laki maupun perempuan.
Baru pada tahun 2015, nama ‘Kopi Florist’ muncul dan mulai digunakan. Nama tersebut tercipta karena kedai didirikan di sekitar taman bunga. Pada tahun 2018, Kopi Florist berhenti melakukan edukasi kepada masyarakat dan lebih fokus pada riset tentang pengelolaan biji kopi yang lebih higienis.
2. Kedai kopi yang tidak pernah sepi
Tempat ini menawarkan sajian kopi arabika ataupun robusta dengan cara manual. Beberapa macam manual brew yang sering dipesan di sini adalah kopi tubruk, vietnam drip, plunger atau press, dan V60.
Bahkan jika Teman Traveler menginginkan kopi dengan teknik cold brew, barista mampu menyajikannya, syaratnya kalian harus memesannya lebih awal, mengingat waktu pembuatan yang tidak sebentar.
Harga yang dipatok di sini cukup terjangkau, mulai Rp15.000 hingga Rp32.000. Kualitas kopi serta tempat yang cozy dan rindang membuatnya jadi destinasi tongkrongan banyak orang.
3. Bukan kafe namun tempat minum kopi
Pemilik kedai kopi menekankan jika tempatnya tersebut bukanlah kafe yang menawarkan kopi dengan camilan ataupun hiburan lainnya, melainkan hanya tempat berkumpul sambil belajar berbagai macam hal yang berhubungan dengan kopi. Suasana yang ditawarkan pun berupa taman rindang yang cocok untuk mengobrol sembari meminum segelas minuman hits ini.
Di sini kalian akan belajar bagaimana proses pengelolaan kopi yang baik dan benar, mulai dari penanaman hingga penyajian. Cara pengetahuinya bisa dilihat di kaca depan kedai ataupun bertanya secara langsung kepada barista.
4. Produk Kopi Florist
Bagi pecinta kopi yang ingin membuat sendiri di rumah, Kopi Florist menawarkan beberapa produk green beans, yaitu Pringgawesi, Mayang Arum, Mayangsunda, Naganingrum, Damarwulan, dan Toba Barani. Nama-nama tersebut sengaja dipilih dengan tujuan mengenalkan budaya Sunda kepada pembeli ataupun pecinta kopi.
Produk yang dijual sudah melalui 18 proses pengelolaan yang terjamin kebersihan dan kualitasnya. Untuk mendapatkan satu kantong kopi seberat 250 gram, Teman Traveler hanya perlu merogoh kantong Rp90.000 – 110.000.
Persediaan produk di sini terjamin selama 1 tahun. Hal ini dikarenakan panen dilakukan langsung di perkebunan sekaligus labolatorium Kopi Florist selama empat bulan di tiga tempat, yaitu Palasari, Manglayang, dan Bukit Unggul. Kualitas kopi sendiri ternyata sudah sampai ke luar negeri seperti Brazil, Jepang, Kolombia, Korea, Cina, dan beberapa negara Eropa lainnya. Hal itu membuat persediaan bean cepat habis saking larisnya!
Bagaimana, tertarik untuk menyambangi salah satu tempat edukasi terbaik kopi di Bandung ini? Next