Minum kopi adalah aktivitas yang menyenangkan. Apalagi kopi yang diminum rasanya nikmat ditambah suasana sekitar yang mengasyikkan. Di Bali ada kedai kopi legendaris yang menyediakan sensasi tersebut. Apa nama kedai itu? Simak ulasannya
Baca juga : Masakan Khas Nusantara Berbahan Nanas, Rasanya Segar Anti Panas
Berdiri Sejak 1935
Kedai Kopi Bhineka Djaja telah dibuka sejak 1935. Awalnya kedai kopi ini bernama Bian Ek milik keluarga Tjahjadi. Produk kopinya bernama Bola Dunia yang sudah dikenal luas pecinta kopi. Mereka membeli kopi dari petani, memprosesnya dengan mesin tradisional dan menjualnya kedai. Kopi yang dihasilkan khas sehingga menjadi favorit banyak pecinta kopi.
Kedai Sederhana Bernuansa Klasik
Bhineka Djaja menempati salah satu rumah toko di Jalan Gajahmada Denpasar. Sebagian besar bangunan diperuntukkan sebagai gudang. Hanya satu ruangan kecil di depan dan teras dilengkapi beberapa meja untuk pelanggan yang ingin menikmati kopi langsung di kedai. Suasana kedainya klasik. Beberapa benda kuno terpajang di etalase, dindingnya dihiasi foto, lukisan serta potongan kliping koran lama yang pernah mengulas kedai ini.
Jadi Langganan Turis
Kedai ini terkenal karena aroma kopinya yang khas menjadi jujugan turis baik lokal maupun mancanegara yang sedang melancong di Bali. Di kedai ini bisa duduk santai sembari menikmati secangkir kopi yang disajikan dengan kue kecil. Ada beberapa jenis kopi seperti cappucino, espresso, maupun kopi asli Bali yang bisa diseruput sembari menikmati suasana kota. Harga secangkir kopi mulai Rp 10.000. Bhineka Djaja buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai 16.00 Wita.
Bisa Jadi Oleh-oleh
Kedai ini juga menjual kopi yang sudah dikemas. Pengunjung bisa membeli kopi kemasan untuk dijadikan oleh-oleh. Jenisnya bermacam mulai Kopi Bali, Arabica dan Robusta yang ada tiga grade. Kopi Arabika dijual seharga Rp 110 ribu per kilogram, sedangkan Robusta mulai mulai Rp 52 per kilogram sesuai grade-nya.
Kedai Berada di Kota Tua
Kedai Bhineka Djaja berlokasi di Jalan Gajahmada Denpasar, Bali. Kawasan jalan tersebut merupakan kota tua yang ditetapkan pemerintah sebagai cagar budaya. Selama ini kawasan jalan tersebut menjadi salah satu wisata heritage. Turis bisa jalan-jalan di jalan yang bernuansa tempo dulu seperti toko-toko klasik. Menikmati secangkir kopi di Bhineka Djaja selain rasanya yang khas juga menyajikan sensasi pemandangan suasana tempo dulu.
Selepas dari beriwsata pantai di Bali, kamu bisa menikmati suasana siang kota tua di Denpasar. Tertarik? Next