in ,

4 Masjid Bermaterial Anti Mainstream di Indonesia, Ada yang Berlantai Batu Giok

Bisa tebak nggak di mana saja?

Di Indonesia, banyak sekali masjid-masjid unik yang diciptakan. Bukan hanya dari desainnya, tapi juga dari bahan pembuatannya. Nah, kali ini Travelingyuk akan membahas tentang masjid bermaterial anti mainstream di Indonesia yang pastinya bakal membuat kalian takjub. Penasaran di mana saja? Kita jelajah satu persatu yuk. 

Baca juga : Kuliner Legendaris Jakarta, Puasin Makan Sebelum Puasa

1. Masjid dengan Kubah Emas  

masjid bermaterial anti mainstream
Masjid kubah emas via instagram/arihidayat1

Pertama, ada masjid bernama Dian Al Mahri. Tempat ibadah ini mempunyai keunikan, di mana kubahnya dilapisi emas setebal 2-3 mm dan mozaik kristal. Selain kubahnya, relief di tempat imam, pagar di lantai dua, dan hiasan kaligrafinya juga dilapisi dengan emas.

Kemudian, bangunan masjid ini terdiri dari 1 kubah utama dan 4 kubah kecil. Di dalam masjid, tergantung lampu kristal seberat 8 ton yang didatangkan langsung dari Italia. Bagi yang ingin mengunjunginya, bisa datang ke Jl Meruyung Raya, Kecamatan Limo, Kota Depok. 

2. Masjid Bermaterial Bambu Beratap Ijuk 

masjid bermaterial anti mainstream
Masjid bambu di Cirebon via facebook/Kolom Pelajar Nusantara

Di Kota Cirebon, Jawa Barat, ada sebuah masjid yang terbuat dari bambu dengan beratap ijuk. Namanya adalah Masjid Ash-Shamad yang berlokasi di Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan. Masjid bambu ini menyuguhkan kesan alami karena konsepnya memadukan antara bambu dengan bebatuan. Sedangkan pada bagian dalam masjid terdapat ornamen-ornamen berbahan kerang yang dihiasi dengan lampu.

masjid bermaterial anti mainstream
Bagian dalam masjid bambu via twitter/Radar_Cirebon

Menurut Dewan Penasihat Masjid Ash-Shamad Watid, dipilihnya konsep bangunan masjid dengan menggunakan bambu agar para jamaah yang melaksanakan salat merasa sejuk. Konsep ini dipilih lantaran Cirebon merupakan daerah cuaca tropis berdekatan dengan pesisir. 

3. Masjid dari Putih Telur 

Masjid dari putih telur via instagram/_aaaallll  

Selanjutnya, ada Masjid Raya Sultan Riau yang berada di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Masjid yang berdiri pada tahun 1812 ini memiliki 13 kubah dan 4 menara dengan dominasi bangunan berwarna kuning mencolok. Keunikan dari masjid ini adalah menggunakan putih telur untuk perekatnya. Ini bermula dari penduduk setempat yang dimintai bantuan oleh kepala desa untuk membantu pembangunan masjid. 

Namun, karena pada saat itu para penduduk mempunyai taraf ekonomi yang rendah, maka mereka memutuskan untuk menyumbang semampunya. Seperti tenaga atau bahan makanan untuk para pekerja yang membangun masjid. Ternyata, bahan makanan berupa telur yang disumbangkan sangatlah banyak. Sehingga mereka berinisiatif untuk mencampurkan putih telur dengan tanah liat, pasir dan kapur sebagai pengganti semen. 

4. Masjid Berlantai Batu Giok 

Proses pembangunan masjid via facebook/Joe’s MA Yendra

Terakhir, ada Masjid Baitul ‘Ala yang menjadi sorotan seluruh Indonesia belakangan ini. Bagaimana tidak, lantai dari masjid tersebut terbuat dari batu giok yang memiliki warna kehijauan.

Masjid yang berada di Nagan Raya, Nanggroe Aceh Darussalam ini menggunakan lantai giok yang ternyata pernah viral tahun 2018 silam. Di mana pada daerah tersebut pernah ditemukan batu giok sebesar 20 ton. Nah, daripada batu tersebut tak terpakai, akhirnya dijadikan bahan lantai untuk masjid yang akan bisa dipakai pada tahun 2020 mendatang. 

Keempat masjid bermaterial anti mainstream ini tentunya menggegerkan siapa saja. Pasalnya, material yang digunakan masih jarang sekali digunakan bangunan lainnya. Jadi, masjid mana nih yang paling unik menurut kalian?  Next

ramadan

8 Spot Foto di Taman Sari Jogja, Menambah Konten dan Wisata Sejarah

Menyibak Nuansa Magis nan Mistis di Pantai Ngobaran Jogja