Pengusaha kuliner wanita Indonesia berikut ini, menggambarkan semangat Kartini masa kini. Mereka punya kegigihan yang patut dicontoh! Usaha dan perjuangannya membuat perjuangan Kartini di masa lalu tidak sia-sia. Siapa saja wanita hebat itu? Berikut Travelingyuk pilihkan untuk Teman Traveler!
Baca juga : Tips Bertahan dalam Cuaca Dingin, Jelajah Negara Bersalju Tak Masalah
Martalinda Basuki, Cokelat Klasik
Merintis usaha sejak duduk di bangku kuliah, Martalinda Basuki sukses menjadi pengusaha salah satu kafe asyik favorit milenial. Kafenya yang dinamakan Cokelat Klasik sudah punya lebih dari 270 outlet cabang di berbagai wilayah Indonesia.
Dia menjual sepeda motor dan laptop sebagai modal awal untuk berbisnis. Wanita kelahiran 13 Maret 1991 ini juga memberanikan diri untuk mencari pinjaman. Bermula dengan membuka kafe di kawasan Kampung Inggris, Pare, Kediri, kini Lala sukses menjadi bos dari ratusan pekerjanya.
Cynthia Tenggara, Berrykitchen
Semangat Kartini juga bisa Teman Traveler contoh dengan melihat dan mengenal sosok Cynthia Tenggara. Wanita muda dan cantik ini adalah tokoh di balik salah satu situs catering online populer Indonesia, berrykitchen.com. Karena meski tidak suka memasak, dia tetap menjalankan bisnis ini dengan dukungan dari pasangan.
Sebagai pelaku bisnis yang melayani selera orang banyak, Cynthia sadar bahwa mendengarkan saran dan kritik dari pelanggan dapat menjadi resep untuk semakin meningkatkan kualitas produknya. Saat ini, Berrykitchen bergabung dengan Yummy Corp dan pemesanan catering bisa dilakukan melalui aplikasi. Keren ya?
Velly Kristanti, Burger Klenger
Teman Traveler gemar menyantap burger? Pasti nggak asing dengan produk Burger Klenger, kan? Produk burger yang mudah ditemukan di berbagai kota besar ini dirintis oleh Velly Kristanti dan suami. Usahanya menciptakan produk burger berangkat dari keinginannya untuk membuat makanan yang halal, cepat dan akrab dengan anak muda.
Tanpa modal pengalaman, Velly mencari informasi tentang burger melalui bacaan. Hingga akhirnya, dia berhasil menciptakan burger enak versinya. Kini, bisnis Velly terus berkembang. Ratusan outlet Burger Klenger tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Cindy Angelina, Resep Nenek Moyang
Menjadi seorang anak penjual Cap cai, tidak menghalangi semangat Cindy Angelina untuk terus maju. Sejak duduk di bangku SMA, wanita kelahiran tahun 1987 ini sudah menjalankan bisnis MLM, menjual pakaian, sepatu hingga tiket pesawat melalui online shop.
Kini, dia lebih dikenal sebagai pemilik Resep Nenek Moyang. Kue bolu arang buatannya, menjadi favorit banyak orang. Pesanan pun datang dari berbagai kota di Indonesia.
Charina Prinandita, Eatlah
Bersama beberapa temannya, Charina memikirkan konsep agar usahanya diterima oleh masyarakat Indonesia, khususnya anak muda. Produk Eatlah yang cukup terkenal adalah Salted Egg Chicken dengan kemasan box.
Menggunakan jasa aplikasi pemesanan online, produk Eatlah semakin berkembang. Dimulai sejak 2016, kini Eatlah sudah memiliki beberapa outlet dengan nilai transaksi berlipat-lipat. Pesannya adalah, jangan pernah takut dengan kegagalan dan tetap berkontribusi untuk bangsa; sekecil apa pun itu.
Eugenie Patricia, Puyo Dessert
Puyo Dessert yang manis dan silky dengan mudah membuat banyak orang suka dan ketagihan. Pemiliknya adalah kakak beradik yang terinspirasi dari puding buatan ayah, Eugenie Patricia dan Adrian Christopher Agus. Ketika memulai usaha, usia keduanya masih sangat muda.
Penjualan Puyo dilakukan melalui bazar dan media sosial. Hingga akhirnya pada 2013 lalu, Puyo Dessert berhasil membuka outlet pertama di Mal Living World Alam Sutera, Tangerang. Sekarang, bisnisnya ini cukup menggurita. Setidaknya ada sekitar 43 outlet yang tersebar di Bandung, Karawang dan Jabodetabek.
Sarah Agnestika, Crunchy Banana
Semangat Kartini juga bisa ditemukan pada Sarah Agnestika. Tidak patah semangat setelah bisnis pakaiannya mengalami kesulitan, dia bangkit dan sukses di bidang kuliner. Terus bereksperimen menciptakan resep Crunchy Banana selama dua bulan, Sarah berhasil menciptakan resep pisang yang diminati banyak orang.
Menjualnya di kampus dengan modal awal Rp2,5 juta, sekarang ini omzet yang didapat Sarah sudah mencapai ratusan juta/bulan. Produknya ini bahkan jadi salah satu yang terlaris di Medan lho! Berkat kegigihannya, dia berhasil menciptakan lapangan kerja untuk banyak orang.
Puteri Gladies, Dapur Gladis
Sejak 2013 lalu, Puteri Gladies serius menekuni bisnisnya di bidang kuliner. Produk paling populer yang banyak disukai adalah brownies. Melalui Dapur Gladies, wanita hebat yang sebelumnya bekerja di televisi ini membuktikan bahwa usaha tidak harus dengan modal besar.
Karena dengan modal Rp300 ribu, Puteri pun berhasil mengembangkan bisnisnya ini. Kini Dapur Gladies sudah melayani pembelian ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan harga mulai dari Rp75 ribu/loyang, omzet yang didapatnya bisa mencapai jutaan setiap bulan.
Inna Thomas dan Happy Jehan, Dapoer None
Menjadi istri dari selebritas Indonesia, tidak membuat Inna Thomas merasa boleh berleha-leha. Tercukupi segala kebutuhan bukan alasan untuk berhenti berkarya. Bersama dengan Happy Jehan, wanita cantik ini sibuk berbisnis kuliner di bawah nama Dapoer None.
Melayani pemesanan katering, Inna Thomas dan Happy Jehan menyediakan berbagai pilihan menu khas Indonesia dan luar. Sekarang, Dapoer None juga mengelola sebuah kafe di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat bernama Langit Seduh.
Santhi Serad, Ramurasa
Nama Santhi Serad di dunia kuliner Indonesia sudah dikenal luas. Sebagai Ketua ACMI (Aku Cinta Masakan Indonesia) yang didirikannya bersama William Wongso dan Alm. Bondan Winarno, Santhi ingin mengajak orang untuk mulai memasak di rumah.
Bermula dari idenya tersebut, Santhi membuka cooking class studio bernama Ramurasa. Di sini, siapa pun bisa belajar memasak. Teman Traveler tertarik mengikutinya?
Kisah dari para pengusaha kuliner wanita Indonesia di atas, menggambarkan semangat Kartini masa kini. Teman Traveler bisa meniru semangat mereka. Siapa yang setuju?! Next