Panasnya ibukota memang paling enak didinginkan dengan es krim legendarisnya. Tak hanya itu, kamu juga bisa berburu kuliner rujak enak dan cukup terkenal di Jakarta. Apalagi kalau bukan Rujak Shanghai Encim yang berbeda dengan kuliner rujak lainnya. Penasaran bagaimana keunikan dari makanan satu ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Baca juga : Hotel Dekat Bandara Tarakan, Nyaman Bagi Seluruh Keluarga
Kuliner Legendaris di Kawasan Glodok
Jangan mengira jika rujak ini dari Shanghai, China. Nama Shanghai sendiri berasal dari lokasinya yang dulu berada di depan Bioskop Shanghai (kini berganti menjadi Bioskop Asia). Sedangkan nama Encim berasal dari sebutan pemilik pertamanya. Makanan lezat di Jl. Pancoran ini merupakan kuliner tradisional khas Glodok yang sudah ada sejak tahun 1950. Hingga kini, rujak ini masih laris manis digemari oleh banyak orang.
Rujak dengan Isi Paduan Gurita dan Ubur-ubur
Berbeda dari rujak biasanya, kamu tidak akan menemukan buah di dalamnya. Rujak ini malah berisikan kangkung yang sudah dimasak sebelumnya, lobak dan timun. Selain itu, seporsi makanan ini berisi seafood dari juhi (cumi besar) dan ubur-ubur yang direbus dan dipotong kecil. Bagaimana, tentunya makin tertarik untuk mencoba menu khas di kawasan Glodok ini kan?
Unik dengan Kuah Merah Darah
Selain isinya yang unik, kuah dari rujak ini juga berbeda. Warnanya merah yang ternyata berasal dari siramann kecap asin, saos, sambal tomat serta saos merah kental. Ketika diaduk dan tercampur, aneka bumbu tersebut membentuk kuah kental yang enak di lidah. Makin nikmat lagi dengan taburan bumbu kacang tanah di atasnya.
Resep Turun Temurun Hingga Tiga Generasi
Kuliner yang kini dijalankan oleh generasi ketiga, yaitu Bapak Budiman tersebut tak hanya menawarkan Rujak Shanghai. Belakangan mereka juga menawarkan Rujak Juhi yang tak kalah menggoda. Untuk kamu yang hendak mencoba rujak satu ini, datang saja ke Jl. Pancoran dari jam 9 pagi hingga 6 sore.
Bagaimana, penasaran dengan rasa dari rujak berisi seafood ini kan? Yuk, buruan jalan-jalan ke Glodok. Next