Pengembangan tol Trans Sumatra masih terus berlangsung. Selain jalan tol baru Palembang-Lampung, yang beroperasi secara fungsional selama lebaran 2019. Ada juga Tol Pekanbaru-Dumai, yang masih dalam tahap pembangunan. Nah ada keistimewaan di jalur tersebut, yaitu adanya lintasan khusus gajah. Berikut informasi selengkapnya.
Baca juga : Dapur Warna Jogja Bukan Tempat Kuliner Biasa, Tawarkan Belajar Membatik Hingga Bikin Gerabah
Tol Pekanbaru-Dumai
Tol Pekanbaru-Dumai ini merupakan salah satu proyek dari Trans Sumatra. Jalur bebas hambatan ini punya panjang sekitar 132 kilometer, tersebut terbagi menjadi 6 seksi. Terdiri dari seksi 1 adalah Pekanbaru-Minas, seksi 2 Minas-Petapahan/ Kandis Selatan, dan seksi 3 Petapahan-Kandis Utara.
Kemudian seksi 4 Kandis-Duri Selatan, seksi 5 Duri Selatan-Duri Utara, dan seksi 6 Duri Utara-Dumai. Sampai saat ini jalur tersebut sudah mencapai progres konstruksi sebesar kira-kira 37%.
Beroperasi Akhir 2019
Sayangnya tol Pekanbaru-Dumai ini belum bisa ikut mendukung semarak mudik 2019. Jalur ini direncanakan dapat beroperasi sebagian di akhir 2019. Misalnya pada seksi 1 dengan panjang kurang lebih 9,5 kilometer. Kini tahap pembangunannya sudah sampai 51%. Diperkirakan yang akan berfungsi pada akhir 2019 sepanjang kira-kira 115 kilometer.
Namun untuk operasi secara keseluruhan, digadang-gadang baru bisa tahun 2020. Sebab masih terhalang beberapa kendala, seperti masalah pembebasan lahan masyarakat.
6 Terowongan Buat Perlintasan Gajah Sumatra
Tol Pekanbaru-Dumai ini punya suatu keistimewaan, yaitu adanya terowongan khusus gajah Sumatra. Jalan bebas hambatan tersebut memang membelah beberapa titik keberadaan gajah liar.
Dengan begitu, satwa dilindungi tersebut bisa tetap bebas berkeliaran di habitatnya tanpa mengganggu pengguna jalan. Misalnya saja di suaka margasatwa Giam Siak Kecil dan cagar alam Balai Raja. Di sana terdapat setidaknya ada lebih dari 50 gajah liar. Dan ditambah di beberapa titik lain sepanjang tol.
Nantinya enam titik terowongan tersebut dipusatkan di dekat suaka margasatwa Balai Raja dan Sungai Tekuana. Area tersebut masuk ke dalam seksi3 dan 4 tol Pekanbaru-Dumai. Kemungkinan jumlah gajah yang melewati lintasan tersebut mencapai 100 ekor.
Dibuat Seperti di Habitat Asli
Tujuan adanya terowongan khusus gajah ini memang supaya hewan tersebut dapat melintas dengan nyaman tanpa terganggu kehadiran manusia. Nah oleh karena itulah, jalur tersebut nantinya akan dibuat menyerupai habitat aslinya.
Jalanannya nanti tidak dibuat keras seperti jalan desa. Kemudian bagian dinding beton terowongan akan diberi tanaman. Sehingga para gajah lebih nyaman ketika lewat.
Semoga tol Pekanbaru-Dumai segera beroperasi, ya. Sehingga transportasi juga semakin cepat dan mudah. Teman Traveler ada yang tinggal di Pekanbaru atau Dumai? Next