Tahun 2018 sebentar lagi akan berakhir, banyak yang telah bersiap-siap membuat itinerary untuk habiskan liburan akhir tahun seperti berwisata di Bali, Jogja, Lombok, maupun destinasi lainnya. Sayangnya, tahun ini diisi dengan sejumlah musibah di bidang pariwisata, baik karena alam maupun kelalaian manusia. Berikut kami rangkum beberapa tragedi wisata 2018, yang harapannya tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Baca juga : Kepiting Gemes, Kuliner Pemalang yang Enaknya Bikin Dengkul Lemes
Pipa Minyak Bocor
Lautan di area pelabuhan Balikpapan tercemari oleh tumpahan minyak dari pipa milik PT Pertamina (Persero) Tbk yang tengah bersandar di dermaga. Pipa bocor diduga akibat terkena jangkar kapal pengangkut batu bara. Beberapa jam setelah minyak tumpah yang terjadi pada 31 Maret 2018, terjadi kebakaran di permukaan air laut yang mengakibatkan 5 orang meninggal dunia.
Kapal Tenggelam di Perairan Danau Toba
Pada 18 Juni 2018, kapal penumpang KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba. Saat itu kapal akan menyeberang dari pelabuhan Simanindo menuju pelabuhan Tiga Ras di kabupaten Samosir. Basarnas pun mengerahkan tim untuk melakukan pencarian penumpang dan awak kapal. Kapal ini tenggelam diduga karena kelebihan kapasitas penumpang. Sejumlah korban meninggal ditemukan, namun banyak yang dilaporkan hilang.
Kecelakaan Jeep Merapi
Melakukan tur menggunakan jip merupakan aksi yang mengasyikkan saat di gunung. Namun nahas, terjadi kecelakaan jip terjadi di jalan sekitar dusun Tangkisan, Umbulharjo, Cangkringan Sleman, pada 19 Juni 2018. Saat lewat jalan menurun, diduga kemudi rusak sehingga hilang kendali mengakibatkan jip terperosok ke dalam jurang sedalam 4 meter. Tragedi wisata 2018 ini menyebabkan 1 wisatawan meninggal, sedangkan 4 orang lainnya luka-luka.
Musibah Objek Wisata Ayunan
Seorang pelancong asing dari Perancis kala itu sedang membantu anaknya menaiki lalu mendorong ayunan tepatnya di desa Tegalalang, Gianyar, Bali. Namun wisatawan tersebut tidak langsung melepas tanggannya pada tali ayunan, sehingga ikut terbawa dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter. Tragedi wisata 2018 yang terjadi tepatnya pada 25 Juli 2018 ini mengakibatkan WNA Perancis tersebut meninggal dunia.
Gempa
Tragedi wisata sepanjang tahun 2018 yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah gempa bumi, terjadi beberapa kali di sejumlah daerah. Indonesia dilewati lempengan tektonik di zona “ring of fire” alias cincin api plus banyaknya gunung berapi aktif. Seolah-olah menjadi ‘langganan’ bencana satu ini. Diantaranya adalah gempa Lombok terjadi pada Juli 2018, diawali dengan magnitudo 6,4 SR, lalu terjadi gempa susulan. Gempa Lombok memakan korban mulai dari yang meninggal, luka-luka, serta harus mengungsi. Plus rusaknya ribuan bangunan dan fasilitas di kawasan tersebut.
Bahkan pada bulan September 2018, terjadi gempa yang mengakibatkan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi. Diawali dengan gempa Palu, Donggala, Sigi, berkekuatan mulai dari magnitudo 5 SR sampai 7,4 SR. Gempa dengan magnitudo 7,4 SR tersebut menyebabkan tsunami dengan ketinggian bervariasi mulai dari 1,5 meter sampai 11 meter. Tragedi ini memakan ribuan korban jiwa meninggal, serta banyaknya sarana prasarana hancur.
Kebakaran
Kebakaran yang sangat mengejutkan terjadi di area Taman Nasional Komodo tepatnya Gili Lawa Darat pada 1 Agustus 2018. Bencana tersebut mengakibatkan savana Gili Lawa terbakar hingga 10 hektar. Tidak ada korban jiwa manusia maupun hewan. Bukan disengaja, kebakaran di Gili Lawa dikarenakan faktor alam
Musibah kebakaran pun menimpa kampung adat Gurusina di desa Watumanu, kecamatan Jerebu, kabupaten Ngada, pulau Flores. Tepatnya pada tanggal 13 Agustus 2018, api membakar sebagian besar rumah adat yang terbuat dari kayu dan atap alang-alang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Masih lekat di benak kita, gunung Bromo yang menjadi destinasi wisata populer di Malang mengalami kebakaran pada 1 September 2018. Tepatnya di Blok Plentongan, Resort Tengger Laut Pasir. Tragedi wisata 2018 ini tidak memakan korban jiwa namun sabana gunung Bromo alias Bukit Teletubbies mengalami kebakaran lahan sebanyak 85 persen.
Pesawat Lion Air Jatuh
Musibah pesawat jatuh pun terjadi pada 29 Oktober 2018, tepatnya Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Sempat mengalami hilang kontak, lalu pakar memastikan pesawat ini jatuh di sekitar perairan Karawang, Jawa Barat. Basarnas pun mengerahkan tim untuk mencari penumpang dan awak. Diduga semuanya meninggal dalam tragedi ini, sebagian besar korban berhasil diidentifikasi.
Hari Pahlawan di Surabaya
Hari Pahlawan tahun ini, Surabaya menggelar drama kolosal ‘Surabaya Membara’ di area Tugu Pahlawan, pada 9 November 2018. Penonton pun membeludak, bahkan sampai ada yang naik ke atas viaduk alias jembatan kereta api. Sekitar 15 menit setelah drama berlangsung, ada kereta yang hendak melintas. Masinis sudah membunyikan klakson bahkan mengurangi kecepatan, namun para warga di atas viaduk tersebut tidak berhasil menyelamatkan diri. Akibat kelalaian penonton sendiri, 3 orang meninggal dunia serta 20 lainnya mengalami luka-luka.
Bianglala Terjatuh
Tradisi Sekaten rutin diadakan di Jogja demi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun terjadi musibah pada Sekaten tahun ini, tepatnya pada 11 November 2018. Beberapa kabin bianglala terbalik. Sehingga mengakibatkan pengunjung yang sedang berada di dalamnya teriak panik. Diduga karena salah satu penumpang bercanda di dalam kabin yang mengakibatkan bangku miring lalu kabin pun terbalik. Tidak ada korban jiwa pada tragedi wisata 2018 ini.
Tragedi wisata 2018 tersebut tentu membawa kesedihan mendalam bagi para korban jiwa dan pihak-pihak terkait. Untuk musibah yang terjadi akibat kelalaian sendiri, sebaiknya sebagai seorang wisatawan tentu kita harus menaati peraturan di destinasi yang dikunjungi. Semoga tidak ada lagi kejadian serupa maupun kecelakaan lain pada tahun-tahun ke depan. Next