Indonesia memiliki moda transportasi yang memudahkan warganya mulai era sebelum merdeka. Kini, setelah 74 tahun berlalu semenjak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terdapat beberapa transformasi transportasi, terutama di kota besar. Seperti apa, ya? Yuk, simak ulasan berikut.
Baca juga : Roti Bakar Cari Rasa, Pilihan Camilan Legendaris Saat Jelajah Bandung
1. Trem dan MRT, Jakarta
Menurut tirto.id, Jakarta yang kala itu masih bernama Batavia mempunyai trem uap pertama yang beroperasi sejak tahun 1881. Rutenya menuju kawasan Senen, Kramat, dan Jatinegara. Setelah bertenaga uap, transportasi di kota besar Indonesia ini bertransformasi menjadi trem listrik mulai tahun 1897an.
Trem sendiri merupakan moda angkut sejenis kereta yang memiliki jalur khusus dan beroperasi di dalam kota. Sebelum adanya tenaga uap dan listrik, transportasi ini menggunakan kekuatan kuda. Jakarta pun sempat mempunyai trem kuda yang melewati rel besi.
Seiring berjalannya waktu, transportasi di Jakarta semakin berkembang. Kini sudah banyak kereta bertenaga listrik; di antaranya KRL, LRT, dan MRT Jakarta. Moda angkut massal tersebut memiliki perbedaan terutama pada kapasitas penumpang dan jalur. Selain kereta, ada juga bus seperti Trans Jakarta.
2. Trem dan Eco Bus, Surabaya
Dilansir dari laman historia.id, pada zaman penjajahan Belanda trem juga beroperasi di Surabaya. Transportasi di salah satu kota besar Indonesia tersebut resmi melayani penumpang sejak tahun 1889. Setidaknya terdapat tiga rute; di antaranya Ujung-Sepanjang, Mojokerto-Ngoro, dan Gemekan-Dinoyo. Angkutan massal tersebut lalu lalang setiap 30 menit.
Trem di Surabaya juga berjalan dari Wonokrwomo sampai Tunjungan. Ada juga yang melewati Jembatan Merah. Sampai sekarang pun, rel besinya masih ada hanya saja tertutup aspal.
Selain itu, Kota Pahlawan ini juga sempat menggunakan kereta kuda sebagai sarana transportasi. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1875an dibangun juga rel kereta uap antar kota di Pulau Jawa, dari Surabaya menuju Jakarta dan Malang.
Setelah Indonesia merdeka selama 74 tahun, transportasi di Surabaya semakin modern. Salah satunya adalah eco bus, di mana sistem pembayarannya bukan menggunakan uang, melainkan sampah. Penumpang cukup memberikan sejenis sampah botol untuk bisa menaiki bus kota.
3. Kereta Kuda dan Trans Metro Bandung
Transportasi di Bandung pada era kolonial Belanda adalah kereta kuda. Angkutan massal tersebut menjadi pilihan populer untuk berpindah tempat di Paris Van Java.
Setelah Indonesia merdeka, muncul kereta api yang dikelola oleh PT. KAI. Jalurnya adalah dari Bandung menuju beragam kota di Jawa. Ada juga KRD Bandung Raya, yaitu kereta yang menghubungkan Bandung dengan kota di sekitarnya.
Pilihan transportasi warga Bandung semakin bertambah dengan beroperasinya Trans Metro. Sistem kendaraan ini adalah berhenti di halte, tempat penumpang naik dan turun.
4. Kereta Api dan Kereta Gantung, Medan
Pada masa penjajahan Belanda, Medan yang dijuluki Tanah Deli sudah memiliki jalur kereta api. Transportasi tersebut menyambungkan beberapa daerah di Sumatra Utara, dari Medan hingga Aceh. Tidak cuma kereta, Medan juga memiliki bandara yang sering digunakan warga Belanda.
Angkutan massal di Medan kini telah bertransformasi menjadi kereta api layang. Transportasi ini bisa berjalan lebih cepat dibandingkan dengan kereta antar pulau di Jawa.
Seperti itulah transformasi transportasi di beberapa kota besar Indonesia. Tentunya setelah merdeka selama 74 tahun, Teman Traveler bisa bebas traveling dengan beragam pilihan angkutan massal dan tetap nyaman. Setuju, kan? Next