Sekarang, kawasan Dago Atas berperan penting dalam pariwisata Kota Bandung. Siapa sangka, di kawasan ini terselip sejarah kelam dan cerita mistis yang terkenal di seantero Bandung. Hal tersebut bukannya membuat orang-orang menjauh dari kawasan ini, justru berbondong-bondong untuk liburan atau sekedar jalan-jalan. Yuk, simak alasan kenapa mereka rela antri masuk ke Gua Belanda.
Baca juga : Mengunjungi Kelenteng Sam Poo Kong Semarang Serasa Lagi di China
Masuk Lewat Tahura
Gua Belanda sekarang berada dalam satu kawasan luas yang disebut Tahura atau Taman Hutan Rakyat (THR). Peninggalan zaman kolonial ini terletak sekitar 2 kilometer dari gerbang Tahura di Dago. Kamu hanya perlu membayar tiket masuk Tahura sebesar Rp 15.000, retribusi Rp 2.000, dan tambahan Rp 5.000 untuk parkir kalau kamu membawa kendaraan sendiri.
Untuk menjangkau Gua ini yang berjarak 2 kilometer dari gerbang masuk Tahura, kamu bias jalan kaki, naik sepeda, atau bahkan naik kuda. Jalan kaki sejauh 2 kilometer tidak terasa berat karena jalanannya dikelilingi pepohonan rindang.
Ada Apa Saja di Sekitar Gua Belanda
Pada zaman kolonial Belanda, terowongan di kawasan perbukitan Dago ini dibangun untuk kegiatan militer dan kemudian menjadi stasiun radio yang aman dari serangan udara. Lokasi ini dipilih karena dianggap strategis. Setelah Belanda meninggalkan Indonesia, terowongan ini digunakan oleh Jepang, yang juga membangun satu terowongan lagi tidak jauh dari sini.
Di dekat pintu masuk gua, terdapat warung makan, penjaja makanan dan minuman, mushola, dan toilet. Menu yang tersedia cukup beragam, mulai dari bakso dan nasi goreng sampai Indomie dan jagung bakar.
Tempat yang Instagramable atau Instagenic
Latar belakang pemandangan yang indah berpadu dengan suasana rustic Dago Pakar menawarkan spot-spot Instagenic untuk pengunjungnya. Selain topi dan botol minum, jangan lupa bawa kameramu, ya!
Di sore hari dan terutama pada hari Minggu, kawasan ini bisa jadi cukup ramai. Kalau kamu mau memaksimalkan hasil foto, coba datang di pagi hari agar tidak perlu antri foto di spot Instagenic-nya.
Siapkan Sentermu!
Setelah berjalan 2 kilometer jauhnya, saatnya masuk ke dalam gua yang gelap. Senter dari smartphone-mu saja sudah cukup untuk menerangi jalanmu masuk. Tetapi kamu juga bisa menyewa senter dari penyewanya tepat di sebelah pintu masuk dengan biaya Rp 10.000.
Gua Belanda memang terdiri dari beberapa terowongan. Kamu bisa menjelajahi beberapa cabang terowongannya, atau cukup berjalan lurus dari pintu masuk ke pintu keluar. Salah satu cabang terowongan ini pernah dijadikan lokasi shooting reality TV bergenre horor yang kabarnya membuktikan keberadaan dunia lain di gua ini. Percaya atau tidak, gua ini tetap menarik untuk dikunjungi.
Karena cerita horornya, banyak pengunjung yang hanya sekedar jalan masuk ke dalam gua ini dan tidak sabar untuk keluar dan turun kembali ke gerbang masuk Tahura. Ayo beranikan diri untuk melihat detail gua ini lebih dekat ketimbang sekedar melewatinya. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai kisah-kisah masa lalu gua ini, kamu bisa menyewa jasa pemandu dengan biaya Rp 30.000 saja.
Jalan-jalan Sehat dan Seru
Selain Gua Belanda, di kawasan Tahura yang luas terdapat objek-objek wisata lainnya. Sebelum mencapai Gua ini, kamu bisa mampir ke Museum Juanda dan melewati Gua Jepang.
Demikian alasan Gua Belanda di Bandung menjadi objek wisata seru walaupun banyak kisah urban legendnya. Jadi, tunggu apa lagi? Rencanakan jalan-jalan yang tidak hanya sekedar menghibur, tetapi juga sehat dan bermanfaat! Next