Berbasah-basah ria atau main air di kolam renang tentu sudah biasa. Namun di Candi Belahan, Teman Traveler bisa merasakan segarnya air di pemandian yang dulunya diyakini sebagai tempat para istri dan selir raja. Bagaimana, menarik bukan?
Baca juga : Liburan Seru Ala Umay Shahab, Mantan Artis Cilik yang Kabarnya Masuk Akpol
Candi Belahan sendiri merupakan sebuah situs kuno yang terletak di lereng Gunung Penanggungan. Komplek peninggalan arkeologi ini juga dikenal dengan nama Sumber Tetek. Mengapa disebut demikian? Yuk, simak cerita saya selengkapnya.
Punya Sejarah Panjang
Candi Belahan diyakini sebagai tempat pertapaan Prabu Airlangga dari Kerajaan Kahuripan, beserta dua permaisurinya yakni Dewi Sri dan Dewi Laksmi. Sebagai penghargaan atas pengabdian keduanya, dibuatlah arca yang menggambarkan diri mereka di sekitar sini.
Pada bagian atas kedua arca permaisuri tersebut terdapat sebuah arca yang diyakini sebagai perwujudan Prabu Airlangga. Sayangnya, arca tersebut sudah lama runtuh dan hanya tersisa relungnya saja.
Selain sebagai tempat bertapa, petirtaan di sini konon juga merupakan tempat mandi para istri dan selir Prabu Airlangga. Diyakini sudah ada sejak Abad ke-11, kolam kuno ini memiliki panjang 6,14 meter dan lebar 6,14 meter. Bentuknya berupa kolam persegi dengan kedalaman sekitar 30 centimeter, yang kini dihuni beberapa ekor ikan.
Berada di Lereng Gunung Penanggungan
Candi Belahan atau biasa disebut dengan Sumber Tetek (Tetek: Payudara dalam Bahasa Jawa) terletak di lereng Gunung Penanggungan, tepatnya berada di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Untuk menuju sini Teman Traveler harus melewati jalan kampung yang berkelok-kelok, naik turun, dan kadang tidak rata.
Sebelum berangkat, Teman Traveler sebaiknya perhatikan betul kondisi kendaraan. Sebab jalan menuju candi cenderung menanjak. Begitu sampai, kalian bisa sekalian mampir ke Petirtaan Jolotundo milik ayah Prabu Airlangga, Raja Udayana, yang berada dekat sini.
Pemandangan Alam Menakjubkan
Berada di lereng gunung, pemandangan di sekitar Candi Belahan benar-benar menakjubkan. Bahkan sedari di perjalanan, Teman Traveler bakal disuguhi panorama alam luar biasa indah. Jalur yang sedikit berkelok dan menanjak juga turut menambah kesan cantik. Dari luar area candi, kalian bisa melihat indahnya terasering sawah penduduk sekitar.
Petirtaan Unik
Petirtaan satu ini terbilang unik airnya terlihat keluar dari puting arca Dewi Laksmi. Namun aslinya tidak seperti ini ya Teman Traveler. Dulunya aliran air langsung jatuh ke kaki arca. Namun lantaran takut bakal merusak bentuknya, pihak pengelola berinisiatif memasang pipa di bagian dada arca agar air langsung jatuh ke kolam.
Arca kedua dewi ini digambarkan sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran. Masyarakat setempat percaya jika air dari petirtaan ini berkhasiat membuat awet muda dan dapat digunakan untuk penyembuhan. Oh ya, ada satu larangan yang berlaku di sini. Wanita yang sedang datang bulan dilarang berkunjung.
Fasilitas yang Tersedia
Candi ini sudah dilengkapi toilet umum dan tempat parkir. Untuk masuk ke dalam kompleknya, Teman Traveler tidak perlu membayar tiket. Cukup rogoh kocek Rp3.000 untuk biaya parkir saja.
Kawasan ini kerap dipadati pengunjung, baik wisatawan lokal maupun turis dari daerah lain. Kebanyakan datang untuk merasakan langsung kesegaran petirtaan kuno maupun sekedar berfoto. Buat Teman Traveler yang sudah kelaparan, di area luar candi terdapat beberapa warung yang menjual makanan dan minuman.
Bagaimana Teman Traveler, menarik bukan mengunjungi Candi Belahan? Jadi kapan kalian berniat coba mandi ala-ala permaisuri di sini. Jangan lupa mampir jika sedang liburan ke wisata Pasuruan. Next