Suatu ritual kebudayaan untuk menyambut perayaan keagamaan atau peristiwa tertentu, memang sudah sangat akrab di negeri kita tercinta. Seperti tradisi menyambut Idul Adha di Indonesia yang unik dan sakral, bahkan ada kebiasaan jemur kasur. Yuk simak ulasan di bawah ini.
Baca juga : Yuk Ikut Memeriahkan Festival Adventure Indonesia di Kabupaten Alor September Ini
1. Meugang, Aceh
Pertama di Aceh ada tradisi Meugang yaitu makan bersama daging sapi atau kerbau yang sebelumnya sudah diolah menjadi beragam makanan. Tradisi ini dilakukan terutama di hari besar keagamaan agama Islam. Sejarah Meugang berawal dari masa kerajaan Aceh yang memotong hewan kurban dan dibagikan kepada masyarakat. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh.
2. Accera Kalompoang, Gowa Sulawesi Selatan
Selanjutnya ada tradisi Accera Kalompoang yang sakral dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Merupakan ritual pencucian benda-benda peninggalan Kerajaan Gowa di Istana Balla Lampoa yang digelar pada rumah adat Balla Lampoa atau Istana Raja Gowa. Tradisi ini dilakukan selama dua hari menjelang dan pada saat Hari Raya Idul Adha.
3. Gamelan Sekaten, Cirebon
Beralih ke daerah Cirebon yaitu tradisi Gamelan Sekaten yang dipercaya merupakan dakwah dari Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan agama Islam di tanah Cirebon. Gamelan Sekaten akan dibunyikan setiap perayaan hari besar Islam Idul Fitri maupun Idul Adha.
Alunan gamelan ini dibunyikan pada area Keraton Kasepuhan Cirebon, sesaat setelah Sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan sebagai penanda umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan.
4. Grebeg Gunungan, Jogja
Kemudian ada tradisi Grebeg Gunungan yang dilakukan masyarakat Jogja sebagai perayaan Idul Adha, mereka akan mengarak hasil bumi dari halaman Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sampai Masjid Gede Kauman. Arak-arakan terdiri dari 3 gunungan berisi sayur-mayur dan buah-buahan, masyarakat percaya bahwa mengambil hasil bumi dari susunan gunungan akan mendatangkan rezeki.
5. Mepe Kasur, Banyuwangi
Berikutnya ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat suku Osing di Desa Kemiren, Banyuwangi yaitu menjemur kasur atau Mepe Kasur. Uniknya kasur ini dijemur bersama-sama oleh warga. Selain itu memiliki kesamaan dengan kasur berwarna merah dan hitam, memiliki arti berani untuk warna merah serta warna hitam berarti langgeng.
Sebelumnya akan diadakan tarian Gandrung terlebih dahulu sebelum tradisi Mepe Kasur, menjemur kasur ini dilakukan dari pagi hingga sore hari sambil sesekali dipukul dengan rotan atau sapu lidi. Tradisi ini dilaksanakan menjelang Idul Adha yang memiliki makna untuk menolak bala dari bencana dan penyakit serta menjaga agar rumah tangga tetap harmonis.
Demikian ulasan tradisi menyambut Idul Adha di Indonesia yang masih dilestarikan dan dilakukan turun temurun. Kira-kira tradisi Idul Adha seperti apa di daerah Teman Traveler? Next