Apakah Teman Traveler pernah berwisata ke Kawah Wurung? Destinasi alam liar di Bondowoso, Jawa Timur ini menawarkan sensasi sabana yang luar biasa indah layaknya di Afrika. Yuk, simak info lanjutannya!
Baca juga : Rindu Rinjani? Bukit Pergasingan Ini Bisa Jadi Alternatif
Dalami Cantiknya Pesona Alam
Dalam Bahasa Jawa, kata ‘wurung‘ berarti sesuatu yang gagal atau tidak jadi. Dengan kata lain, Kawah Wurung bisa diartikan sebagai ‘Kawah Mati’. Memang, destinasi wisata ini tidak memiliki air samasekali, berbeda dengan tempat lainnya.
Di sini hanya terdapat cekungan tanah luas yang ditumbuhi rumput berwarna kuning kehijauan. Lokasi ini disebut sebagai Bukit Cincin. Di tepi kawah, terdapat pohon-pohon yang tegak berdiri dengan bentuk melingkar.
Mulai Perjalanan Jelajahi Kawah
Saya dan teman-teman memulai perjalanan dari Homestay Ijen Farmer. Jaraknya sekitar hampir satu jam. Jadi kalian nantinya harus melewati kawasan Gerbang utama Kawah Ijen, lalu melewati Paltuding. Karena itu kita bakal membayar Rp5.000 per orang.
Dari area Paltuding, kita akan belok kiri menuju daerah Bondowoso. Akan ada petunjuk jalan menuju Kawah Wurung. Ikuti saja sampai tiba di tempat tujuan. Kalau masih bingung, bisa dibuka Google Maps.
Jalan menuju Kawah Wurung ini belum begitu bagus karena tanahnya cukup terjal lengkap dengan batu-batu kerikil yang cukup licin. Setelah melewati Paltuding Ijen, akhirnya saya dan teman-teman sampai di sini. Selain sepi, kedatangan kami memang sudah terlalu sore.
Mengembara Sambil Jelajah Alam
Destinasi wisata ini berada di ketinggian 1500 mdpl. Bagi Teman Traveler yang membawa kendaraan, kalian bisa membawanya mengelilingi kawasan. Terlebih jika mengendarai sepeda motor, kalian bisa langsung menaiki bukit menuju puncak.
Destinasi ini kerap disebut sebagai jamrud-nya Bondowoso. Hal tersebut sangatlah wajar karena wilayah ini adalah padang rumput terluas di Kabupaten Bondowoso. Apalagi posisinya berdekatan dengan Kawah Ijen.
Tips Sebelum Memuncak
Sebagai saran, gunakanlah motor sport karena akses jalan tidak bisa dilalui hanya dengan motor bebek biasa. Selain itu, isilah bensin hingga penuh karena tidak adanya penjual bensin di sepanjang jalan menuju kawasan wisata.
Yang paling penting, datanglah di pagi hari agar kalian bisa mendapatkan hasil foto yang bagus. Perjalanan pulang pun tidak akan terlalu seram karena masih ada cahaya matahari. Selain itu tetap ikutilah petunjuk jalan agar tidak tersesat di tengah hutan.
Itulah tadi pengalaman saya waktu menjelajahi kawasan Kawah Wurung. Tertarik untuk pergi ke sana dan menjadikannya salah satu rencana perjalanan saat di Bondowoso? Next